Halaman

My creations

My Story with Him


Selamat Tinggal KEKASIHKU TERCINTA.


Pada bulan september 2009, sahabat abangku bertamu kerumah, disinilah aku bertemu dengannya. Ia pemuda yang sangat tampan, pertama kali aku melihatnya jantungku berdetak kencang. Tapi sayang dia telah memiliki kekasih hatinya.

Tak disangaka aku telah mengenalnya lebih dekat 6 bulan lamanya, ku telah akrab dengannya, semua tentangnya telah ku ketahui begitu juga dengan kehidupan asmaranya dengan kekasih hatinya.
Dia selalu memberikan harapan kepadaku, ku tau kalau sebenarnya diriku telah jauh cinta kepadanya. Tenyata, aku tidak menyangka bahwa ia tau tentang itu, ia tau bila ku mencintainya dari abangku sendiri.

Aku malu saat ia menanyakan apakah aku benar-benar mencintainya.
” Ria, boleh aku menanyakan sesuatu kepadamu?”, tanya-nya kepadaku.
“Boleh, memang Roy mau nanya apa sma Ria?”, kataku kepadanya.
“Apa benar kamu mencintai aku? Jawablah jujur, aku butuh jawabanmu sekarang dengan jujur, TULUS dari hatimu.”
Aku kaget mendengar pertanyaannya waktu itu, dan ku bertanya kepadanya “Dari mana kamu tau itu?”.
Katanya kepadaku, “Roy tau dari abangmu, abangmu cerita semuanya sama aku.”
Lalu ku jawab, “Ya Roy, aku memang mencintaimu. Tapi itu tidak mungkin, aku tau kau masih bersama dirinya, Ria gak mau menggangu hubungan kalian, jadi Ria hanya memendam saja perasaan itu.”

Dia memberikan pernyataan kepadaku, “Jujur aku juga mencintaimu dari pertama kali-ku mengenal dan menatap wajahmu, aku langsung jatuh hati padamu. Tentang kekasihku, aku telah putus dengannya, bukan karena kamu. Tetapi, aku dan dia sudah lama tidak ada lagi kecocokan.”
“Kamulah yang selama ini selalu ada di sampingku, aku tau itu TULUS dari hatimu.”, Sambungnya kepadaku.
“Tapi, apakah kamu mau menunggu-ku selama setengah tahun ini.”, Sambungnya lagi
Kataku, “Memang kamu mau ke mana?”
Jawabnya, “Aku ingin mengurus cuti-ku dulu di kampus, baru nanti ku balik lagi ke sini untuk bersamamu. Apa kamu mau menunggu-ku?”
Langsung ku menjawabnya, “Ya, aku mau menunggumu, kamu tak perlu khawatir dengan ini semua. yang penting kamu di sana jangan terburu-buru dan berhati-hatilah untuk bertindak.”
Dia langsung mengecup kening-ku dan katanya “Terima kasih atas pengertianmu.”
Jawabku, “Sama-sama.”

Setengah tahun berlalu, dia kembali lagi ke jakarta.Hari-hari-ku selalu bersamanya. Tapi aku bingung kenapa dirinya tak pernah menyatakan cintanya kepadaku, padahal abang-ku sering mengatakan bahwa Ia Mencintai-ku Tulus dari hatinya.

2 tahun lamanya ku bersama dirinya, disinilah aku memberanikan diri untuk menanyakan apakah dirinya benar-benar mencintaiku atau tidak sama sekali.
“Roy, apa Ria boleh menanyakan sesuatu sama kamu?”, tanyaku.
“Boleh, memang Ria mau menanyakan apa sama Roy?”, Jawabnya.
“Sebenarnya Roy benar-benar mencintai Ria atau tidak sama sekali?”, tanyaku lagi
“Kenapa Ria menanyakan itu sama Roy?”, jawabnya lagi
Kataku, “Kita selalu bersama dalam 2 tahun ini tapi kenapa kamu tak pernah menyatakan cintamu kepadaku? apa kamu sebenarnya tidak mencintai aku?”
Dia menjawab, “Aku Mencintai kamu, tapi ada suatu hal yang kamu tidak perlu tau, yang bikin diriku tak pernah menyatakan cinta kepadamu. aku takut kamu nanti kecewa sama aku. Tolong jangan bertanya”kenapa” suatu saat kamu pasti akan tau.”

Selalu aku memikirkan pernyataannya itu kepadaku, apa yang sebenarnya terjadi padanya. 2 bulan kemudian dia berubah, dia tak pernah menghubungiku, bila aku menghubunginya dia selalu menjawabku dengan ketus. Aku bingung sekali, “ada apa, apa yang salah dengan diriku. Apa aku menggangunya”(Hati kecil-ku selalu menanyakannya).
Tak tau kenapa selalu perasaan ku ini tak enak, apa yng terjadi?………………………

Aku berinisiatif untuk datang kerumahnya menanyakan apa kesalahanku selama ini kepadanya. Aku datang kerumahnya, betapa kagetnya aku, saat diriku memasuki kamarnya. Ternyata Ia bersama dengan perempuan yang lain, yang aku tidak tau itu siapa. Aku kaget, syok, tak tau harus gimana, ternyata pipiku telah basah oleh air mataku sendiri. Dia melihatku tapi dia tak merespon kedatanganku, dia cuek begitu saja. Aku lari, dia tak mengejarku.
Aku menangis trus menangis. Tak tau lagi apa yang harus ku lakukan.

Sebulan telah berlalu tapi tak ada respon sama sekali darinya, “Kenapa Tuhan jadi begini, apa salahku kepadanya, kenapa aku diperlakukannya seperti ini”.

2 bulan berlalu, abangku memberikan kabar bahwa dirinya sedang ada di Rumah Sakit, dan dia melihat Roy ada disana diruang ICU. Aku kaget, aku tak percaya. Dan akhirnya aku datang Ke Rumah Sakit tersebut.

Aku tak menyangka ternyata, apa yang diberitahu abangku kepadaku adalah Benar adanya. Aku melihatnya diruangan ICU tak sadarkan diri, tapi aku melihat juga perempuan yang pernah ku temui di rumahnya tersebut.

Ku bertanya dalam hati, “Ada apa ini, apa yang sebenarnya terjadi, apa yang dia tutupi selama ini padaku.”
Ku beranikan diriku untuk memasuki ruangan tersebut, perempuan itu kaget melihat diriku kenapa bisa di Rumah Sakit itu.
Langsung perempuan itu menarikku keluar ruangan. Katanya kepadaku, “Ko9 kamu bisa ada disini? Kamu tau darimana abang Roy masuk Rumah sakit?”
Ku menjawabnya, “Kenapa dia? Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang tidak ku ketahui selama ini?”( sambil Menangis )
“Jadi selama ini kamu tidak tau apa-apa?”, tanyanya.
“Ya, aku tidak tau apa-apa. Memang ada apa dengan Roy?”, Jawabku
“Apa kamu yang bernama Ria?”, tanyanya lagi.
“Ya. aku Ria. Ada apa sebenarnya tolong beritahu aku yang sebenarnya terjadi.”, jawabku lagi
“Ok, aku kasih tau. Sebenarnya kemarin yang kamu kerumah abangku sudah sakit, dia abang kandungku. Dia sering bercerita tentang kamu, Dia sangat MENCINTAI KAMU. Dulu dia pernah bilangkan sama kamu untuk menunggunya sampai setengah tahun untuk mengurus cutinya, itu sebenarnya dia tidak mengurus cuti, tapi dia chek up kesehatannya ke Singapore. Dia didiagnosa oleh dokter bahwa ia mengidap penyakit LEUKIMIA KRITIS.”

Aku kaget tak percaya, aku teringat kata-katanya waktu itu. Katanya kepadaku dulu, “Aku Tidak Ingin Memberitau Kenapa Aku Tak Pernah Menyatakan Cintaku Padamu”.

Aku syok, aku menangis, aku lari kekamarnya/ruangannya, aku memeluknya erat. Ia terbangun dan sangat kaget melihatku ada di ruangnya tersebut. Dia bertanya kepadaku, “Kenapa kamu kesini? kenapa kamu menangis?apa kamu sudah tau semuanya?”. Aku hanya mengangguk saja, tanpa bersuara sama sekali. Aku terus memeluknya, Ia merespon pelukanku.
Lalu aku berkata kepadanya, “Jangan tinggalkan Ria, Ria sayang kamu, Ria gak mau kehilangan kamu. Aku sungguh Mencintai kamu apa adanya”

Dia memelukku erat. Katanya, “Maafkan Roy ya, Aku pun sayang sama kamu dan tulus Mencintaimu. Aku hanya takut buat kamu kecewa.”
Kataku lagi, “Selama kamu sakit, aku akan selalu ada disini.”

Tapi tak lama kemudian dia kritis, adeknya memanggil dokter, aku menungguinya. Aku, Abangku, Sahabat-sahabatnya yang lain, dan keluarganya, menunggunya diluar ICU.

Satu jam berlalu, dokter pun keluar. Kata Dokter, “Siapa disini yang bernama RIA?”.
Ku menjawab, “Saya dok.”
“Ayo ikut saya kedalam”, kata dokter

Hatiku sudah kacau, saat ku mengikuti dokter dari belakang, aku gelisah “ada apa ini, jangan sampai kenapa-kenapa”.
Saat memasuki rungannya aku sudah berat, airmata ku sudah mengalir. Aku Takut.
Dokter mempersilahkan aku untuk duduk disamping Roy, Roy memengang tanganku, Dia mengelap airmata yang jatuh di pipiku.

Katanya, “Jangan menangis, aku gak mau lihat kamu bersedih, Roy Sayang sma Ria, Roy cinta sama Ria, Kamu lah Cinta Sejatiku. Maafin Roy yya? selama ini sudah bikin kamu nangis dan gelisah. Jaga dirimu baik-baik, jaga makanannya. Roy udah gak bisa lagi untuk peringatin Ria.”
Aku menyela pembicaraannya, “Kenapa Roy gak bisa? Roy masih disini kan? Roy gak kemana-mana kan? Ria gak mau kehilangan kamu.”
Dia memengang pipi ku dan menciumku. katanya “I LOVE YOU FOREVER”.
Jawab ku, “I LOVE YOU FOREVER TOO”

Dia memelukku, dan lama-kelamaan tangannya mulai lemas, aku tak sangup melihatnya.
aku mengis dan menyebut namanya….
“Roy….. Roy…….Roy…. jangan tinggalkan Ria.”
“Roy…………………………………………………………………..”

Abangku menarikku, kata abngku “Sudah, Dia tidak ingin melihatmu menangis, Dia sudah senang melihatmu disini dan memeluknya. Itu permintaannya yang terakhir.”
Aku menangis trus tanpa hentinya..

Aku sayang Dia, Aku mencintainya………..
Selamat Tinggal Roy, AKU MENCINTAIMU SELAMANYA………………….


Tidak ada komentar:

Posting Komentar